Jakarta, IDN Times - "Saya berterima kasih sekali. Saya sangat terharu karena selama ini saya selalu menunggu suami saya bebas," demikian kalimat yang terlontar dari istri salah satu ABK Salvatur pada Senin (2/4) di kantor Kementerian Luar Negeri.
Ia sempat tak percaya karena akhirnya bisa bertemu sang suami, Mohamad Abudi usai kehilangan kontak selama tujuh bulan. Abudi dan lima ABK lainnya dibajak oleh kelompok milisi pada 23 September 2017 ketika tengah berada di perairan di sekitar Benghazi, Libya. Kapal tempat mereka bekerja berasal dari Malta dan berfungsi untuk menangkap ikan.
Mengapa mereka yang disasar oleh kelompok milisi dan bagaimana cara Pemerintah Indonesia membebaskan mereka walau butuh waktu sekitar tujuh bulan?