Jakarta, IDN Times - Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai kabar ada sejumlah pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak lolos tes kebangsaan Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah dirancang sejak awal. Peneliti ICW Kurnia Ramadhana menilai, hal ini merupakan episode terakhir untuk menghabisi dan membunuh lembaga antirasuah.
"Betapa tidak, sinyal untuk tiba pada kesimpulan itu telah terlihat secara jelas dan runtut, mulai dari merusak lembaga antirasuah dengan UU KPK baru, ditambah dengan kontroversi kepemimpinan Firli Bahuri, dan kali ini pegawai-pegawai yang dikenal berintegritas disingkirkan," ujar Kurnia dalam keterangannya yang dikutip Rabu (5/5/2021).