Jakarta, IDN Times - Juru bicara penanganan virus corona atau SARS CoV-2, Achmad Yurianto mengatakan pemerintah berharap agar sekolah-sekolah tak perlu diliburkan kendati sudah ada empat kasus virus corona masuk ke Indonesia. Pria yang akrab disapa Yuri itu menyebut sudah dicapai kesepakatan bersama agar tak meliburkan sekolah, supaya kegiatan belajar mengajar tidak terganggu.
Alih-alih memilih untuk meliburkan sekolah, sesuai dengan protokol di bidang pendidikan, maka yang perlu dilakukan adalah mengedukasi murid-murid agar menerapkan pola gaya hidup sehat.
"Jadi, misalnya dengan menyiapkan fasilitas cuci tangan dan lain-lain. Ini yang dilakukan dan jadi protokol bersama-sama. Sebab, protokol ini (di bidang pendidikan) dibuat bersama dengan semua stakeholder yang ada, termasuk di dalamnya Kemenkes dan Kemendikbud," ungkap Yuri ketika memberikan jumpa pers harian di Istana Kepresidenan pada Sabtu (7/3).
Pernyataan Yuri menegaskan kembali kalimat serupa dari Plt Kabiro Kerjasama dan Humas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di kantor staf kepresidenan, Ade Erlangga Masdiana pada Jumat (6/3). Menurut Ade, sudah dibentuk protokol khusus untuk mencegah virus corona di institusi pendidikan. Salah satu isi protokolnya yakni larangan bagi sekolah dan kampus untuk menghentikan aktivitas kegiatan belajar mengajar meski ada staf di sana yang terjangkit virus corona.
Lho, apa ya yang menjadi alasan diambilnya protokol pencegahan demikian?