Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menerima pengiriman 250 ton oksigen cair secara bertahap yang dibeli dari Sarawak, Malaysia dan diangkut dengan menggunakan ISO Tank milik PT Spectro Gas Industri untuk memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit rujukan COVID-19 di Kalimantan Barat (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menerima pengiriman 250 ton oksigen cair secara bertahap yang dibeli dari Sarawak, Malaysia dan diangkut dengan menggunakan ISO Tank milik PT Spectro Gas Industri untuk memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit rujukan COVID-19 di Kalimantan Barat (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)

Jakarta, IDN Times - Perpanjangan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 hingga 2 Agustus 2021 masih menyisakan problem krisis oksigen dalam penanganan pandemik COVID-19.

Menko Perekonomian yang juga Ketua KPC PEN, Airlangga Hartarto mengungkapkan sesuai arahan presiden, ketersediaan oksigen di sejumlah pabrik baik di Pulau Jawa maupun luar Jawa akan ditingkatkan.

"Ini beberapa pabrik di luar Jawa, di Batam ada pabrik gas, kemudian di beberapa wilayah industri, apakah itu di Morowali, apakah itu di Weda Bay, atau di daerah Freeport, demikian pula Kalimantan Timur di pabrik-pabrik pupuk, seluruhnya akan ditingkatkan di luar Jawa," ujarnya dalam konferensi pers dipantau You Tube Sekretariat Presiden, Minggu (25/7/2021) malam.

1. Regulasi kemudahan impor oksigen sedang disiapkan

Ilustrasi tabung oksigen medis. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi).

Airlangga menambahkan, pemerintah akan memberikan kemudahan untuk impor oksigen khususnya di daerah perbatasan Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara.

"Ini akan segera dibuatkan regulasi yang menyederhanakan," katanya.

2. Kemenkes kerja sama dengan berbagai industri penuhi kebutuhan oksigen

Ilustrasi tabung oksigen medis (ANTARA FOTO/Novrian Arbi).

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan berupaya memenuhi kebutuhan oksigen untuk kebutuhan pasien COVID-19 di berbagai rumah sakit melalui kerja sama antarnegara hingga kalangan swasta.

"Kerja sama mulai dari konversi kebutuhan industri gas menjadi pemenuhan oksigen medis sampai melakukan impor oksigen," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dilansir dari ANTARA.

3. Kebutuhan oksigen harus terus ditambah

Antrean tabung oksigen di salah satu tempat pengisian oksigen medis di Kota Yogyakarta (IDN Times/Paulus Risang

Menurut Nadia kerja sama dilakukan pemerintah dengan seluruh elemen masyarakat, pengusaha, perusahaan startup, lembaga masyarakat, dan lainnya. Selain itu, pemerintah juga sudah menerima donasi dari sejumlah negara sahabat berupa oksigen konsentrator, tabung oksigen, liquid oksigen.

"Bantuan itu dari Singapura, Australia, Temasek, Indorama, Shopee, Pertamina dan Tanoto," katanya.

Dia berharap kebutuhan oksigen di Tanah Air dapat terus ditambah agar memenuhi kebutuhan di fasilitas pelayanan kesehatan.

Nadia juga mengingatkan kepada rumah sakit agar terus memperbarui pasokan oksigen pada sistem informasi RS online secara teratur.

“Kami juga mendorong Satgas oksigen untuk menjadi forum koordinasi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota termasuk memastikan pengawalan pada rute perjalanan yang ada pengetatan,” ujarnya.

Editorial Team