Jakarta, IDN Times - Kualitas udara di DKI Jakarta sudah menjadi masalah klasik di Ibu Kota. Bahkan, dalam pekan ini, udara di Jakarta masuk dalam kategori terburuk di dunia.
Berdasarkan data dari situs IQAi, Jumat (11/8/2024) pukul 08.00 WIB, kualitas udara di Ibu Kota berada pada level yang tidak sehat dengan indeks 177. Pada kondisi ini, Jakarta jadi posisi kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia setelah Kota Dubai, Uni Emirat Arab, yang memiliki indeks 628.
Kualitas udara di Jakarta juga sempat menduduki peringkat pertama pada Kamis (10/08/2023) pukul 11.34 WIB, dengan 164 AQI US yang menunjukkan indikator udara warna merah alias tidak sehat.
Menyikapi kondisi tersebut, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sigit Reliantoro, mengatakan ada beberapa faktor penyebab kualitas udara di Jakarta buruk beberapa waktu terakhir ini.
"Kalau dari siklus, Juni, Juli, Agustus itu selalu terjadi peningkatan pencemaran di Jakarta, karena dipengaruhi oleh udara dari timur yang kering," ujar Sigit dalam konferensi pers di gedung KLHK, Jumat (11/8/2023).