Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(IDN Times/Daffa Maududy Fitranaarda)

Jakarta, IDN Times - Dugaan pemangkasan biaya penanganan banjir di DKI Jakarta senilai Rp500 miliar ramai diperbincangkan oleh warganet Twitter. Terkait hal ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun angkat bicara.

Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Pemprov DKI Dudi Gardesi Asikin mengklarifikasi, anggaran Rp500 miliar yang disebutkan bukanlah untuk penanganan banjir, namun untuk pembangunan sistem air minum.

"Saya perlu klarifikasi yang Rp500 miliar, jadi anggaran kami ini memang ada efisiensi di awal tahun pembahasan kemarin, memang ada terkurangkan hampir Rp500 M lebih," kata Dudi dalam diskusi Polemik, di Bidara Cina, Jakarta Timur, Sabtu (4/1/).

1. Anggaran dialokasikan untuk pembangunan sistem air minum

Ilustrasi air bersih (IDN Times/Musthofa Aldo)

Dia mengatakan, anggaran tersebut dialokasikan untuk pembangunan sistem air minum di Jatiluhur menuju Muara Karang.

Menurut Dudi, pembangunan sistem air minum dialihkan ke 2021, walaupun pelaksanaan lelang tetap berjalan tahun ini.

"Rencananya kita sudah taruh uang muka untuk pembangunan kurang lebih Rp3,3 triliun, uang muka tahun depan itu Rp500 miliar, tapi melihat perkembangan sedemikian rupa sehingga tidak mungkin tertarik, karena itu dikurangi untuk dialihkan di 2021," kata dia.

2. Anggaran akan diatur sedemikian rupa

Editorial Team

EditorSunariyah

Tonton lebih seru di