Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ridwan Kamil meninjau langsung perbaikan jalan (dok. jabarprov.go.id)

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sedang ngebut melakukan perbaikan beberapa ruas jalan yang rusak. Tentunya hal ini dilakukan demi kenyamanan warga. Tapi selain itu, ada juga faktor lainnya yakni agar kemudahan akses bisa menjaga roda perekonomian terutama di daerah-daerah terpencil.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar, setidaknya telah merampungkan perbaikan sepanjang 130 km lebih ruas jalan. Sementara itu, target yang ditetapkan adalah 354 km yang diprediksi selesai pada Juli 2023.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemprov Jabar agar pembangunan infrastruktur ini selesai tepat waktu. Pasalnya, level kerusakan setiap daerah juga berbeda-beda, tapi semua bakal digenjot agar tercapai targetnya.

1. Ridwan Kamil terjun ke lapangan inspeksi pengaspalan jalan rusak

Ridwan Kamil melakukan inspeksi jalan rusak (dok. jabarprov.go.id)

Dalam proses perbaikan jalan ini, Ridwan Kamil juga melakukan inspeksi secara langsung di beberapa titik. Salah satunya pengaspalan di jalan provinsi yang melintasi Desa Mekarsari Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.

Kang Emil sapaan akrabnya, memastikan kondisi ruas jalan provinsi Padalarang-Cisarua sepanjang 7,9 kilometer itu terus disempurnakan. Jalan tersebut termasuk dalam 71 ruas jalan kewenangan provinsi yang telah diperbaiki sejak Maret lalu.

Selain itu, perbaikan ini dibagi menjadi tiga klasifikasi, yaitu pemeliharaan berkala, rekonstruksi, dan peningkatan jalan. Ada pun terdapat 71 ruas jalan provinsi yang diperbaiki dibagi ke dalam 69 paket pekerjaan. Sebagian besar telah masuk dalam klasifikasi pemeliharaan berkala.

"Tadi saya inspeksi pengaspalan jalan, akan terus kita sempurnakan sampai persentasenya mendekati 100 persen. Setengah dari lelang sudah selesai, setengahnya lagi beres bulan Juli," ucap Kang Emil dikutip dari laman JabarProv.go.id.

2. Sekda Kabupaten Bekasi meninjau perbaikan jalan di empat titik utama

Sekda Kabupaten Bekasi Dedy Supriyadi memantau beberapa titik jalan rusak (dok. jabarprov.go.id)

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi juga telah memantau beberapa titik jalan rusak di wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) Bekasi satu dan dua. Dedy menjelaskan bahwa pihaknya telah bersinergi dan bekerja sama dengan DPRD Kabupaten Bekasi dalam upaya perbaikan jalan, sekolahan, dan Penerangan Jalan Umum (PJU) di empat titik, yakni Kecamatan Serang Baru, Bojongmangu, Cibitung, dan Cikarang Barat.

"Kami selaku Pemerintah Kabupaten Bekasi dan bersama Ketua DPRD beserta jajaran dapil satu dan dua, kami berkomitmen dan konsisten mudah-mudahan ini bisa terwujud sesuai dengan apa yang jadi harapan masyarakat," ujarnya dikutip dari laman JabarProv.go.id.

“Untuk terealisasinya secara bertahap dan sebisa mungkin kami berupaya  bersama-sama dengan legislatif dalam merealisasikan secepatnya, di mana yang menjadi tahapan terdekat biasanya dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan kemudian 2024 dan sebagainya," lanjutnya.

Dedy berharap dalam melakukan peninjauan langsung ini bisa memacu perbaikan jalan, sekolahan, dan PJU menjadi lebih cepat. Pasalnya sudah menjadi prioritas utama bagi masyarakat yang berada di wilayah Kabupaten Bekasi.

"Harapan kami bisa secepatnya secara bertahap dan nanti berdasarkan secara prioritas, akan kita lihat pada kemampuan dari APBD kita sendiri," jelasnya.

3. Pemprov Jabar fokus perbaikan jalan sampai 2024

Jawa Barat fokus perbaikan jalan hingga 2024 (dok. jabarprov.go.id)

Jabar Juara dalam melakukan perbaikan jalan-jalan provinsi yang rusak. Bahkan, Pemprov Jabar dari 2023 sampai 2024 akan fokus melakukan perbaikan infrastruktur jalan di seluruh wilayah Jabar. Hal ini juga telah disampaikan oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.

"Kita di 2023 akhir dan 2024 akan fokus mengalokasikan anggaran untuk pengaspalan jalan di seluruh Jabar," ujarnya dikutip dari JabarProv.go.id.

Kang Emil juga mengatakan bahwa selama pandemik, Jabar kehilangan anggaran untuk peningkatan infrastruktur jalan sekitar Rp10 triliun. Hal ini karena dialihkan untuk penanganan Covid-19. Jadi pembangunan infrastruktur menjadi tertunda.

"Kita hilang sekitar Rp10 triliun saat Covid-19 yang membuat pengerjaan dan perawatan rutin jalan agak tertunda," ucapnya.

"Sekarang karena COVID-19 sudah lewat dan ekonomi pulih, maka anggaran untuk infrastruktur jalan bisa diselenggarakan lagi dengan maksimal," lanjut Kang Emil.

Kini sisa jalan yang belum diperbaiki tinggal 50 kilometer. Kang Emil pun optimistis pada tahun 2024, seluruh jalan di Jabar semakin baik. Dirinya mengatakan, saat ini tingkat kemantapan jalan di provinsi Jawa Barat di angka 83 persen. Angka ini lebih baik bila dibandingkan dengan provinsi lainnya.

"Dibandingkan dengan provinsi lain, Jabar masih lebih baik kalau pakai persentase di angka 83 persen kemantapan jalannya saat ini," tutup Kang Emil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team