Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(IDN Times/Santi Dewi)
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin didampingi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Duta Besar Palestina untuk Indonesia ketika menerima 44 kadet Unhan asal Palestina. (IDN Times/Santi Dewi)

Intinya sih...

  • Menhan Sjafrie ingatkan rakyat Palestina tidak berjuang seorang diri. Perjuangan rakyat Palestina didukung oleh 150 negara, termasuk Indonesia. Prabowo terus memperjuangkan pengakuan dan kemerdekaan Palestina.

  • Menhan Sjafrie minta para mahasiswa asal Palestina tak perlu minder. Mahasiswa asal Palestina diminta merasa bersaudara dengan mahasiswa Unhan Indonesia. Pemerintah akan terus mendukung Pemerintah Palestina.

  • Mahasiswa asal Palestina diberikan pelatihan Bahasa Indonesia enam bulan. Sebelum memulai studi, puluhan mahasiswa asal Palestina sudah diberikan pelatihan Bahasa Indonesia selama enam bulan. Unhan ingin menjadi kampus berkelas dunia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan dari 44 kadet Universitas Pertahanan yang berasal dari Palestina pada Jumat (26/9/2025) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat. Sjafrie mengatakan peluang pemuda Palestina bisa menuntut ilmu di Indonesia dibuka sejak Prabowo Subianto masih menjabat sebagai Menhan pada 2024 lalu. Ketika itu Unhan memberikan beasiswa penuh bagi 22 calon mahasiswa asal Palestina.

Kini di bawah kepemimpinan Sjafrie, ia tinggal melanjutkan program tersebut.

"Keberadaanmu di Indonesia tidak lepas dari perjuangan Presiden Prabowo saat Beliau bertugas sebagai Menteri Pertahanan pada masa sebelumnya. Saya bertugas untuk melanjutkan ini supaya kalian bisa menjadi pemimpin negara dan bangsa Palestina," ujar Sjafrie di Aula Bhinneka Tunggal Ika.

Ia berpesan kepada para kadet agar tetap belajar dengan disiplin dan bersemangat. Selain itu, purnawirawan jenderal bintang empat itu turut mendorong agar tetap bersahabat dengan teman-teman satu kampusnya asal Indonesia.

Ke-44 mahasiswa asal Palestina terdiri dari dua angkatan. Masa tahun ajaran baru akademik dimulai pada Juli setiap tahunnya. Pemerintah Indonesia memberikan alokasi beasiswa penuh setiap tahunnya bagi 22 mahasiswa dari Palestina.

Sementara, Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang mengatakan selama di Indonesia, mahasiswa asal Palestina itu mengambil program studi kedokteran, farmasi, teknik elektro, teknik sipil, teknik mesin, dan teknik informatika.

1. Menhan Sjafrie ingatkan rakyat Palestina tidak berjuang seorang diri

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin didampingi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Duta Besar Palestina untuk Indonesia ketika menerima 44 kadet Unhan asal Palestina. (IDN Times/Santi Dewi)

Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Dewan Pertahanan Nasional (DPN) itu mengatakan kepada 44 mahasiswa Palestina bahwa perjuangan rakyatnya untuk menjadi negara yang berdaulat tidak seorang diri. Saat ini sudah 150 negara di dunia yang mendukung dan mengakui kemerdekaan Palestina, termasuk Indonesia.

"Para kadet sudah melihat perjuangan Bangsa Indonesia terhadap Palestina sudah sampai mengemuka di tingkat global. Presiden sudah membawa isu Palestina hingga ke tingkat Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Sjafrie.

Prabowo, katanya, terus memperjuangkan pengakuan dan kemerdekaan Palestina. "Pak Presiden memperjuangkan two state solution sampai tercapai," tutur dia.

2. Menhan Sjafrie minta para mahasiswa asal Palestina tak perlu minder

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ketika berbincang dengan kadet Universitas Pertahanan asal Palestina. (IDN Times/Santi Dewi)

Sjafrie juga meminta kepada mahasiswa Unhan asal Palestina agar tidak perlu merasa berbeda ketika sedang studi di Indonesia. Pada dasarnya, kata Sjafrie, mahasiswa asal Palestina dengan Indonesia sama.

"Kalian tidak boleh merasa jauh dari teman-temanmu yang sesama kadet Unhan. Tetapi, kalian harus merasa bersaudara dengan mereka yang ada di Unhan Indonesia," tutur dia.

Ia pun berjanji akan terus melanjutkan upaya pemerintah untuk mendukung Pemerintah Palestina. Termasuk dengan meningkatkan kemampuan anak-anak muda Palestina agar bisa belajar di Indonesia.

"Agar kalian semua bisa menjadi pemimpin-pemimpin baru Bangsa Palestina di masa yang akan datang," katanya.

3. Mahasiswa asal Palestina diberikan pelatihan Bahasa Indonesia enam bulan

Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas di kantor Kemhan, Jakarta Pusat. (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara, Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang mengatakan sebelum memulai studi, puluhan mahasiswa asal Palestina itu sudah lebih dulu diberikan pelatihan Bahasa Indonesia selama enam bulan. Lama pelatihan bahasa itu sama untuk setiap angkatan.

"Jadi, kemampuan dasar Bahasa Indonesia sudah ada walaupun tadi beberapa kadet tidak terlalu sempurna Bahasa Indonesianya. Tetapi, mereka memahami komunikasi sehari-hari," ujar Frega ketika menjawab pertanyaan IDN Times.

Selain itu, Unhan sudah sejak lama ingin menjadi kampus berkelas dunia. Sehingga, kata Frega, di sejumlah sesi pembelajaran kerap menggunakan Bahasa Inggris.

"Dalam konteks tertentu kami memang menggunakan Bahasa Inggris, termasuk untuk sesi video conference," katanya.

Editorial Team