Penampakan salah satu ruko yang dibakar massa terkait tewasnya dua orang mata elang di Kalibata. (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Andi, salah satu pedagang di lokasi mengaku hampir terpanggang saat ruko dibakar massa sekitar pukul 00.00 WIB. Pegawai lapak Selera Sambal Mentah Kalibata itu tak tahu awal mula kelompok tak dikenal melakukan pembakaran.
"Karena kebetulan kita sudah mau tutup awalnya. Nah, tiba-tiba dapat informasi, 'Pak ada serbuan.' Bahkan sempat ada satu orang dari mereka yang bilang, 'Pak tutup aja, matiin lampu, masuk ke dalam, kunci," kata Andi di lokasi, menirukan seruan dari salah satu kelompok.
Mendapat ajakan itu, Andi menurutinya. Setelah menutup pintu yang terbuat dark tralis besi, Andi tak menyangka, rukonya juga turut menjadi sasaran pembakaran.
"Nah, begitu kita tutup malah kita yang dibakar, kan. Nah kalau kita diam aja di sini ya mungkin kita jadi sate di dalam. Makanya kita buru-buru keluar nyari lantai dua itu kita jebol," ucap Andi.
Andi pun menjebol atap di lantai dua bersama tiga rekannya. "Nah, itu kita lompat di situ. Kondisinya kan tadinya tertutup. Ditutup supaya tidak ada yang masuk ke situ. Nah, dari situlah kita bisa alhamdulillah selamat semua empat orang itu," tutur dia.
Alhasil, Andi bersama rekannya menyelamatkan diri ke BPSDM Kemendagri.
"Jadi empat orang kita ini lari semua ke Kemendagri sana, mencari perlindungan. Karena kondisinya sudah gak kondusif, sudah kacau semua," ucap dia.