IDN Times/Axel Jo Harianja
Argo kemudian merincikan beberapa peran tersangka. SH, kata Argo, berperan membuat grup dan mencari dana untuk membuat peluru ketapel dan menyediakan ketapel kayu dan besi.
Kedua, tersangka E ikut mebiayai pembelian ketapel, menyediakan tempat untuk pembuatan ketapel, serta membantu menyediakan bahan peluru ketapel. E sendiri merupakan ibu rumah tangga yang ditangkap saat sedang membuat peluru ketapel bersama SH di Jatinegara.
Ketiga, tersangka FAB yang berperan membuat peluru ketapel, menyediakan rumah untuk membuat peluru ketapel, dan memberikan dana Rp1,6 juta kepada SH. FAB juga ditangkap di kawasan Jatinegara.
Selanjutnya tersangka RH, dia ditangkap di kawasan Jagakarsa. RH berperan membuat ketapel yang terbuat dari kayu, kemudian menjualnya kepada tersangka SH.
"SH memesan 200 ketapel, ketapel yang sudah dijual 22, harganya sebuah Rp 8ribu, total Rp176 ribu," terang Argo.
Tersangka kelima, HRS.Dia ditangkap di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. HRS juga memberikan dana Rp400 ribu kepada SH, untuk memberikan perlengkapan ketapel peluru.
Keenam, tersangka berinisial PSM yang ditangkap di kawasan Bogor, Jawa Barat. Dia disuruh membeli ketapel dan karet cadangan ketapel melalui media online.