Rektor Universitas Hasanuddin, Prof.Dr.Dwia Aries Tina Pulubuhu,M.A dalam Ngobrol Seru New Normal or The Great Reset: Life After Pandemic COVID-19 (Tangkap Layar YouTube IDN Times)
Memulai pemaparan, Rektor Universitas Hasanuddin, Makassar, Dwia Aries Tina Pulubuhu langsung menyampaikan apa-apa saja yang harus diatur ulang dalam dunia pendidikan tinggi. Hal ini sesuai dengan tema webinar bertajuk The Great Reset: Life After Pandemic COVID-19.
Ada sedikitnya empat aspek yang disoroti Dwia yang perlu ditata ulang atau mengalami great reset di dunia pendidikan tinggi. Yakni, tata ulang management adminsitratif pengelolaan pendidikan tinggi, tata ulang riset, publikasi dan inovasi, tata ulang tanggung jawab sosial universitas, dan tata ulang kurikulum.
“Kalau dilihat selama pandemik ini, ternyata semua bisa berjalan dengan cepat,” kata Dwia bicara soal penataan ulang management administrative.
Mulai dari penyeleksian mahasiswa baru, registrasi, ujian, bahkan sampai wisuda menurut Dwia dapat dilakukan dengan cepat, efisien, dan produktif.
Riset, publikasi dan inovasi menjadi aspek kedua yang menurut Dwia perlu ditata ulang di jenjang pendidikan tinggi.
“Model riset kedepannya bisa dibangun juga Eco science system yang bagus,” kata Dwia.
Dari pandemik ini, Dwia mengatakan masyarakat tampak semakin belajar soal Kesehatan, tak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk planet ini.
Melakukan inovasi terkait dengan metode pembelajaran dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) menurut Dwia perlu dilakukan.
“Kalau menurut saya harus diatur ulang dalam model blended learning. Memadukan antara daring dan luring,” kata Dwia menawarkan salah satu solusi baru.
Aspek lain di pendidikan tinggi yang perlu ditata ulang menurut dia adalah tata ulang tanggung jawab sosial. Kampus, menurut dia, bisa menjadi modal sosial yang tersedia untuk dilibatkan aktif bersama pemerintah, termasuk dalam situasi pandemik.
Penataan ulang kurikulum tak luput dari pertimbangan.
“Bagaimana kurikulum yang mengedepankan interaksi antara kognitif dan pola hidup,” kata Dwia. Kurikulum baru diharapkan dapat membuat cabang-cabang ilmu baru yang berkaitan dengan Kesehatan planet dan lingkungan bisa lebih banyak tercipta.
“Di great reset, new normal ini bukan back to normal tapi go forward better untuk kehidupan dunia ini,” tutup Dwia di akhir paparannya.