Pendukung Prabowo-Sandiaga Menurun dari Kalangan Menengah ke Atas?

Jakarta, IDN Times - Elektabilitas pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dinilai terpengaruh pasca-kasus hoaks Ratna Sarumpaet. Ratna merupakan mantan tim pemenangan pasangan capres nomor urut 02 itu.
Kasus hoaks Ratna menurut hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA membuat elektabilitas Prabowo-Sandiaga di kalangan menengah ke atas, cenderung menurun.
Survei ini dilakukan pada 10-19 Oktober 2018 menggunakan metode sampling multistage random sampling dengan 1.200 responden. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner serta margin error sekitar 2,8 persen.
Bagaimana hasil survei LSI Denny JA selengkapnya?
1. Jika Pilpres diadakan sekarang publik cenderung memilih Jokowi-Ma'ruf
Dalam survei dari 1.200 responden, 19,7 persen responden berasal dari kalangan menengah ke atas. Survei ini mengomparasi perbedaan haluan pilihan publik pada masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden 2019. Komparasi dilakukan dari September-Oktober 2018 setelah pasca-kasus hoaks Ratna Sarumpaet.
Hasilnya, mereka yang masuk kategori menengah ke atas dan memilih Jokowi-Ma'ruf cenderung meningkat pasca-kasus hoaks Ratna mencuat ke publik. Pada September 2018, pemilih Jokowi-Ma'ruf berada di persentase 46,2 persen dan meningkat menjadi 54,8 persen pada Oktober. Artinya, ada peningkatan pemilih pasca-kasus Ratna Sarumpaet.