Warga Xinjiang, Tiongkok, 11 Juli 2019. (IDN Times/Uni Lubis)
Lebih jauh ia menambahkan, tindakan represif pasti akan dilakukan oleh sebuah negara kepada pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan sebuah bangsa.
“Sebenernya bukan di China aja, di kita pun kalau ada kelompok yang punya indikasi memberontak melawan negara, kan pasti akan disikapi berbeda. Cuma itu tadi kalau bicara HAM kan menyikapi perbedaan itu tidak dengan represif, itu yang menjadi soal,” tuturnya.
"Kebetulan karena (Etnis Uighur) beragama Islam, kemudian dikaitkan seolah-olah itu diskriminasi terhadap Islam. Sebenarnya bukan Islamnya, tapi perlawanannya yang dipersoalkan, sama dengan Papua kan kita juga gitu,” kata Adriana.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb