Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suasana di RSPI, Jakarta Utara, Minggu 15 Maret 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Jakarta, IDN Times - Penyebaran virus corona atau COVID-19 di Indonesia semakin masif. Kini jumlah pasien positif virus corona sudah mencapai 134 orang per Senin (16/3). Pemerintah akhirnya memutuskan untuk menerapkan social distancing atau segala kegiatannya dilakukan dalam jarak jauh, seperti kerja dan belajar dari rumah.

Kendati banyaknya pasien yang dinyatakan positif virus corona, bagi kalian yang merasa pernah kontak langsung dengan pasien, jangan panik. Biasanya, orang yang pernah kontak langsung dengan pasien positif virus corona disebut sebagai ODP atau orang dalam pemantauan.

Lalu, apakah ODP akan langsung diminta untuk melakukan tes virus corona atau swab? Ternyata tidak!

Lantas, bagaimana? Penasaran kan? Yuk simak pengalaman IDN Times berikut ini.

1. Bagi orang yang pernah kontak langsung dengan pasien positif virus corona, bisa langsung datang ke RS rujukan pemerintah

Pos pemantauan virus corona RSPI Sulianti Saroso (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Saya adalah seorang wartawan yang sehari-harinya meliput kegiatan di Istana Kepresidenan Jakarta. Para wartawan tentunya banyak berinteraksi dengan pejabat negara dan menteri kabinet untuk melakukan doorstop atau wawancara.

Ketika Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (BKS) dinyatakan positif terinfeksi virus corona, para wartawan yang merasa pernah kontak langsung dengannya langsung menjadi ODP, termasuk saya.

Saya terakhir melakukan kontak langsung dengan BKS pada 4 Maret 2020. Saat itu, saya dan teman-teman wartawan lainnya sempat berfoto bersama BKS di depan kantor presiden. Alhasil, kami semua yang berada di dalam foto tersebut menjadi ODP.

Lalu, apa yang dilakukan?

2. Satu nomor antrean menghabiskan waktu sekitar 10 menit

Editorial Team

Tonton lebih seru di