Jakarta, IDN Times - Pengamat politik dari Universitas Indonesia menyayangkan langkah kontroversial yang dilakukan staf khusus (stafsus) Presiden Andi Taufan Garuda Putra, yang memanfaatkan surat berkop Sekretariat Kabinet untuk memasarkan perusahaan pribadinya, PT Amartha.
Menurut Ari, hal tersebut sangat memalukan. Selain merusak nama kelembagaan, aksi tidak terpuji ini juga mengundang sinis terhadap cara Istana menangani kasusnya.