Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ketika memberi arahan dalam Rakornas Badiklat Partai Demokrat. (www.instagram.com/@agusyudhoyono)
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ketika memberi arahan dalam Rakornas Badiklat Partai Demokrat. (www.instagram.com/@agusyudhoyono)

Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Para Syndicate, Ari Nurcahyo, memprediksi pergantian menteri di Kabinet Indonesia Maju jilid II tidak akan sekadar mengisi kursi Menteri Pemuda dan Olahraga. Ia menduga bakal ada dua menteri lain yang ikut dicopot, yakni Menteri Komunikasi dan Informatika serta Menteri Pertanian. 

"Tiga posisi menteri yang kemungkinan akan kena reshuffle, Menkominfo. Kenapa? Karena pertama-tama persoalan hukum yang sekarang sedang menjerat Kemkominfo," ungkap Ari dalam diskusi bertema Maret: Bulan Reshuffle dan Koalisi Menuju Laga Pilpres yang dikutip dari YouTube, Kamis (2/3/2023). 

Ari memprediksi Presiden Joko "Jokowi" Widodo tidak akan mendahului proses hukum. Artinya, Kejaksaan Agung akan menetapkan Johnny G. Plate lebih dulu sebagai tersangka. Baru, ia diminta mengundurkan diri dari posisi sebagai Menkominfo. 

"Jadi, sudah ada indikator bahwa kasus hukum yang membelit akan mengganggu kinerja kementerian. Maka proses hukum Johnny G. Plate akan membawa dampak terhadap proses reshuffle," tutur dia. 

Posisi kedua yang diprediksi bakal dicopot oleh Jokowi adalah Menteri Pertanian. Menurutnya, Mentan sudah beberapa kali masuk radar mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk diganti. 

"Tapi, lobi NasDem masih kuat dari ketum, sehingga posisi Mentan masih aman pada reshuffle sebelumnya. Sementara, di reshuffle selanjutnya, posisi Mentan diprediksi tidak lagi aman," ujarnya. 

Posisi menteri ketiga adalah Menpora. Ari menilai posisi Menpora bisa saja diisi kader dari Partai Golkar. Di sisi lain, tak tertutup kemungkinan kursi tersebut ditawarkan untuk Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Mengapa justru kursi Menpora ditawarkan bagi Demokrat?

1. AHY diiming-imingi jadi Menpora untuk 'halangi' terbentuknya Koalisi Perubahan

Pengamat politik dari Para Syndicate, Ari Nurcahyo ketika memberikan pemaparan soal reshuffle kabinet. (Tangkapan layar YouTube Para Syndicate)

Lebih lanjut, Ari menyebut, sebelumnya sempat santer terdengar isu AHY bakal ditawarkan masuk kabinet. Kursi yang ditawarkan untuk putera sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yakni sebagai Menpora. Menurut Ari, akan menjadi fakta menarik seandainya AHY menerima tawaran tersebut. 

"Soal terbukanya kemungkinan kursi Menpora (diberikan) ke Demokrat karena posisi Demokrat menentukan jadi atau tidaknya koalisi yang terdiri dari NasDem, PKS, dan Demokrat akan terbentuk," ujarnya. 

Di sisi lain, upaya untuk menghalangi pembentukan Koalisi Perubahan juga sempat diakui Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsyi. Salah satu caranya juga dengan menarik PKS bergabung ke kubu pemerintah. 

2. Jokowi diprediksi bakal mengurangi jatah menteri bagi NasDem

Presiden Joko "Jokowi" Widodo (kiri) ketika berdialog dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Negara pada 22 November 2021. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Lebih lanjut, menurut Ari, kursi menteri dari NasDem bakal dikurangi. Ia menduga pengurangan itu bisa terjadi hingga dua kursi yakni Menkominfo dan Mentan. 

Ari pun memprediksi seandainya kursi Menpora benar-benar ditawarkan ke Demokrat, Golkar akan diberikan tawaran kursi yang ditinggalkan NasDem.

"Karena Mentan atau Menkominfo sama-sama berasal dari NasDem, maka bisa jadi kursi itu akan diberikan ke Golkar. Sehingga, jumlah menteri dari Golkar tidak dikurangi. Tapi, menteri dari NasDem akan dikurangi," tutur dia. 

"NasDem bisa saja kehilangan satu kursi atau dua kursi menteri itu sekaligus," sambung Ari. 

Ia memprediksi kursi menteri dari NasDem hanya akan diberikan untuk Siti Nurbaya Bakar sebagai Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup. 

3. Golkar serahkan sepenuhnya keputusan pengisian kursi Menpora ke Jokowi

Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali saat jumpa pers Soprema. (Dok.Istimewa)

Sementara, ketika ditanyakan kepada Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono, ia menyerahkan soal pengisian kursi Menpora kepada Jokowi. Sebab, kursi menteri hak prerogatif presiden. Namun, Dave yakin, Jokowi akan memilih sosok terbaik untuk menggantikan Zaenuddin Amali. 

"Itu kan terserah presiden kan. Jadi ya kembali saja ke presiden. Presiden menentukan mana yang terbaik," ujar Dave kepada media, Kamis (2/3/2023). 

Di sisi lain, Jokowi mengaku belum menerima surat pengunduran diri dari Zaenuddin sebagai Menpora. Politisi Partai Golkar itu juga belum mengirimkan surat ke Menteri Sekretaris Negara. 

"Belum (suratnya), sampai saat ini belum ada surat ke Pak Mensesneg, dari Pak Menpora belum ada," ungkap Jokowi setelah menghadiri Rakornas BNPB di Arena JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat hari ini. 

Lantaran hal tersebut, Jokowi masih mempertahankan Zaenuddin sebagai Menpora. Ia mengatakan Zaenuddin baru menyampaikan pengunduran diri secara informal. 

"Suratnya belum ada kok diganti," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu. 

Editorial Team