Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Efriza juga melihat, buruknya hubungan PKB dengan PKS yang keduanya sering berbeda pemahaman, hingga berujung gesekan. Di samping itu, posisi tawar dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dinilai akan terganggu dengan keberadaan PKS.
"PKB dengan PKS gesekannya saat ini sangat kental, dan tentu PKB-PKS akan tidak kompak. Di sisi lain, massa NU yang banyak bergesekan dengan massa dari PKS, tentu akan memberikan suatu dorongan supaya PKB berpikir panjang untuk berkoalisi dengan PKS, karena dianggap lebih banyak kerugiannya," ucap dia.
Meski begitu, masih ada peluang bagi PKS masuk koalisi Gerindra-PKB, mengingat politik sangat dinamis. Efriza menuturkan, PKS dipertimbangkan masuk koalisi jika ada sejumlah parpol lain yang ikut bergabung.
"Di sisi lain, kalau seandainya koalisi itu lebih banyak, bisa jadi PKB-Gerindra bisa saja menerima PKS. Tapi kalau PKS saja yang masuk karena gagal memajukan Aher (Ahmad Heryawan--eks Gubernur Jawa Barat dan politikus PKS), ini rasanya malah akan merugikan Muhaimin dan tentu Prabowo memikirkan kerugiannya," imbuh Efriza.