Jakarta, IDN Times - Pengamat terorisme Noor Huda Ismail menyebut kelompok radikalisme Jamaah Islamiyah (JI) masih aktif bergerak di bidang kebudayaan, bahkan pendidikan. Selama ini, pemerintah baru mengikis kekuatan kelompok ini dari aspek militer.
“JI bukan hanya kelompok teror. Kita juga harus lihat sebagai gerakan sosial. Mereka ada dua pendekatan, pertama yang langsung mengikat. Yang kedua pakai kebudayaan dan sekolah, punya usaha. Selama ini yang ditangkap baru divisi militernya, tapi kita lupa aspek lainnya,” kata Noor di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (9/8).