Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dok. Pala Nusantara

Jakarta, IDN Times - Setelah melewati berbagai rintangan, mulai dari krisis ekonomi pada 2008 silam hingga pergolakan personal yang terjadi pada dirinya dengan rekan bisnisnya di 2015 lalu, pemuda asal Bandung bernama Ilham tak lantas berhenti memperjuangkan asanya. 

Pada 2018, Ilham akhirnya kembali dengan Pala Nusantara, sebuah bisnis jam tangan kayu yang sarat akan makna filosofis. Belum genap 3 tahun berjalan, bisnis Ilham kembali dihadang badai akibat pandemik COVID-19. Hal ini pun menjadi bagian penting dari perjalanan Pala Nusantara untuk mempertahankan eksistensinya.

1. Makna filosofis di balik Pala Nusantara

Dok. Pala Nusantara

Nama Pala Nusantara diambil dari kata Pala (Myristica fragrans), rempah-rempah yang banyak ditemukan di kepulauan Maluku, Indonesia. Memiliki kisah yang mendalam, Pala memainkan peran penting dalam sejarah kejayaan Nusantara di mata global. Sejak tahun 1500-1600, khasiat Pala mulai terdengar ke seluruh penjuru dunia dan menghantar bangsa barat ke bumi Nusantara.

Pala Nusantara, dengan semangat yang sama, pun kembali memperkenalkan wujud manifestasi sejarah Pala sebagai salah satu roh identitas bangsa Indonesia. Ilham menyebutkan, “Dengan spirit ini, saya berharap agar tiap individu yang mengenakan Pala Nusantara dapat menjadi storyteller cerita dan makna di balik brand tersebut. Saya percaya, simbol-simbol, mitologi-mitologi Nusantara adalah apa yang pada akhirnya membuat Pala Nusantara berbeda dari jam kayu merek lain, yang makin hari makin bertambah pula ragamnya.”

Implementasi filosofis Nusantara tersebut dapat ditemukan di desain jam tangan Pala Nusantara. Warna yang dipilih, misalnya. Merah berasal dari Toraja, hitam pekat dari fenomena mistis Ayam Cemani asal Cepu yang berdarah dan berjantung hitam. Dilanjut dengan warna biru dari Baduy dan coklat dari Jawa.

2. Latar belakang didirikannya Pala Nusantara

Editorial Team

Tonton lebih seru di