Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pimpinan Redaksi IDN Times Uni Lubis bersama Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi
Pimpinan Redaksi IDN Times Uni Lubis bersama Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi (Dok. IDN Times)

Intinya sih...

  • Komitmen ganti rugi dan fokus pada pemulihanLebih lanjut, komitmen ganti rugi tersebut tidak hanya terbatas pada kasus penjarahan. Armia mengakui dampak bencana terhadap mata pencaharian warga sangat luas.

  • Mekanisme verifikasi by name by addressSementara, untuk memastikan bantuan dan ganti rugi tepat sasaran, Armia menyebut pemerintah daerah sedang menjalankan proses verifikasi data korban secara ketat.

  • Kolaborasi dengan pemerintah pusat dan skema kredit usahaSelain itu, untuk program pemulihan ekonomi jangka menengah, Armia menyambut baik skema bantuan kredit dari pemerintah pusat yang diperkenalkan pasc

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Di tengah kondisi darurat pascabanjir bandang, Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi mengakui adanya laporan mengenai penjarahan yang dilakukan oleh sejumlah warga. Menurutnya, tindakan ini tidak terlepas dari kondisi kelaparan yang melanda masyarakat setelah bencana.

Karena itu, Jenderal Polisi (purnawirawan) bintang dua ini menyatakan siap memberikan ganti rugi akibat penjarahan tersebut kepada pihak yang terdampak.

"Kalau begitu, apabila mereka ada informasi penjarahan saya akan biarkan saja, karena semua lapar. Nanti kalau mereka menuntut ganti rugi, saya yang tanggung. Semua akan saya ganti rugi," kata Armia dalam wawancara khusus dengan Pemimpin Redaksi IDN Times, Uni Lubis, Sabtu (27/12/2025).

1. Siap ganti rugi sawah yang rusak hebat

Para penyintas mengambil bantuan logistik dari para relawan di Jembatan Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (5/12/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Komitmen ganti rugi tersebut tidak hanya terbatas pada kasus penjarahan. Armia juga mengakui dampak bencana terhadap mata pencaharian warga sangat luas. Ia menyoroti sektor pertanian termasuk yang terdampak paling parah, dengan kerusakan hebat pada area persawahan.

“Ini kan mata pencaharian hancur semua. Petani sawahnya habis, kami akan ganti rugi,” ujar lulusan Akpol 1990 ini.

Ia menambahkan, pihaknya telah melaporkan kerusakan ini kepada kementerian terkait, seperti Kementerian Pertanian dengan harapan mendapat perhatian dan dukungan untuk proses pemulihan.


2. Pemda sedang verifikasi data korban untuk diberi bantuan

Suasana usai bencana banjir bandang di Kabupaten Aceh Tamiang (IDN Times/Uni Lubis)

Untuk memastikan bantuan dan ganti rugi tepat sasaran, Armia menyebut, pemerintah daerah sedang menjalankan proses verifikasi data korban secara ketat. Sistem by name by address diterapkan untuk mendata semua warga terdampak, termasuk mereka yang bukan penduduk asli tetapi tinggal dan bekerja di Aceh Tamiang. 

“Karena kan dia bukan penduduk asli di sini, tapi dia tinggal di sini tetap by name, by address,” jelas Armia menanggapi soal inklusivitas program pemulihan.

3. Sambut baik skema kredit usaha untuk pulihkan ekonomi

Situasi pembangunan hunian sementara (huntara) di Aceh Tamiang (IDN Times/Uni Lubis)

Untuk program pemulihan ekonomi jangka menengah, Armia menyambut baik skema bantuan kredit dari pemerintah pusat yang diperkenalkan pascabencana. 

“Emang itu harapan mereka,” ujar Bupati Aceh Tamiang periode 2025-2030 ini, mengenai aspirasi warga untuk mendapatkan akses permodalan.

Lebih lanjut, Ia berkomitmen untuk melaporkan dan memfasilitasi warga yang membutuhkan akses ke skema kredit tersebut, agar mereka tidak dipulangkan atau ditinggalkan tanpa solusi untuk membangun kembali usahanya.


Editorial Team