Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti (IDN Times/Lia Hutasoit)
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti (IDN Times/Lia Hutasoit)

Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, menjelaskan akar masalah adanya warga lanjut usia (lansia) yang telah terdaftar dalam situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes) namun belum disuntik vaksin COVID-19. Dia mengatakan yang ada di situs Kemenkes hanya pendataan.

"Jadi begini, yang di Kemenkes buka adalah pendaftaran, hanya pendaftaran. Kan lansia daftar, terus suntiknya di mana? Kan gak tahu faskesnya (fasilitas kesehatan)," kata Widya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/2/2021).

1. Dinkes DKI kumpulkan data Kemenkes untuk pemetaan

Default Image IDN

Dinkes DKI pun mengumpulkan data di Kemenkes tersebut. Data dipergunakan untuk pemetaan dan penentuan fasilitas kesehatan tempat lansia akan mendapatkan vaksin virus corona.

"Kami ambillah itu data Google Forms-nya, kemudian kami mapping-kan sesuai dengan lokasi pilihan kotanya. Kemudian kita berikan itu kepada fasilitas kesehatan," ujarnya.

2. Penjadwalan vaksinasi dilakukan fasilitas kesehatan

Default Image IDN

Setelah Dinkes DKI menentukan lokasi, kata dia, fasilitas kesehatan kemudian membuat jadwal vaksinasi bagi lansia. Jadwal tersebut selanjutnya akan diberikan kepada kecamatan hingga kelurahan untuk memobilisasi lansia mengikuti vaksinasi COVID-19.

"Data itu menjadi cikal bakal lurah, camat, memobilisasi tadi, dengan urutan misal satu kecamatan ada 10 kelurahan, dari kelurahan sesuai abjad," ungkap Widya.

3. Terus koordinasi dengan Kemenkes

Ilustrasi lansia (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Widya mengaku saat ini terus berkoordinasi terkait vaksinasi lansia, baik dengan Kemenkes hingga Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (BPSDM). Harapannya, lansia yang sudah terdaftar bisa segera mendapatkan vaksin.

"Kami terus berkoordinasi dengan Kemenkes untuk meminta datanya. Jadi yang masih belum sabar, kami terus berupaya mendorong. Kami terus bekerja sama dengan Kemenkes membuka di BPPSDM, BPPSDM mengerahkan tenaga dari Poltekes untuk pelayanan sehari 1.000," kata dia.

Editorial Team