Facebook.com/kpu.kulonprogo
Saat pengiriman, kata Ibah, tidak ada pihak yang menyadari tulisan bahasa asing itu. Mereka hanya tahu itu tulisan asing seperti huruf Jepang. Semua beranggapan itu karena truk built up, sehinga banyak tulisan dari luar.
“Kita tidak sempat tanyakan, kita sadar setelah ini viral,” ujar dia.
Kendati, KPU tidak menggubris masalah ini. Karena esensi dari pengiriman adalah surat suara terkirim dengan jumlah lengkap dan tersegel dengan pengawalan kepolisian. Surat suara itu juga masih disimpan di gudang KPU dengan pengamanan ketat dari kepolisian.
“Kalau ada kabar itu surat suara palsu kita pastikan hoaks,” ujar dia.
KPU Kulon Progo juga sudah memberikan klarifikasi kepada KPU DIY terkait permasalahan hal ini dan semua pihak sudah memahami kondisi tersebut. Apalagi surat suara masih tersegel dan belum ada yang terbuka.