Penolakan pun berdatangan dari kepala daerah. Salah satunya dari Wali Kota Pontianak, Sutarmidji. Seperti dilansir dari kompas.com, Sutarmidji mengaku kalau dirinya menolak FDS. Menurutnya, harusnya Menteri Muhadjir tidak membuat program yang 'aneh-aneh'. Sutarmidji menjelaskan, harusnya menteri baru membereskan dulu kekurangan dari kepemimpinan sebelumnya.
Kemudian, menurutnya yang perlu diperbaiki adalah sekolah sendiri. Mulai dari infrastruktur sampai lingkungan. Sutarmidji ingin para siswa nyaman dan senang, bahkan antusias saat menuju sekolah. Jadi sekolah tidak lagi jadi lokasi yang duduk-belajar-pulang saja, tapi nyaman bagi para siswa.
Bukan hanya Sutarmidji, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi pun menyebutkan perlunya fasilitas yang diperbaiki terlebih dahulu. Namun, Dedi juga menekankan pada pelajaran yang terus 'dicekoki' dalam diri siswa. Menurutnya, para siswa bisa tertekan bahkan stres kalau disuruh mengikuti pelajaran sampai sore hari.
Penolakan juga disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, seperti dikutip dari Metrotvnews.com, mengaku tidak sepakat dengan program FDS. Konsep tersebut dianggap tidak sesuai untuk diterapkan di Indonesia. Bahkan, Djarot mengaku akan bertemu dengan Menteri Muhadjir untuk membahas hal ini.
Nah, kamu sendiri apakah setuju dengan program Full Day School?