Pentingnya Memilih Pekerjaan Pertama

Oleh Tarida Angelina
JAKARTA, Indonesia — Setiap tahunnya, Indonesia mencetak lulusan dengan beragam kemampuan yang akan membantu mereka dalam mencari pekerjaan. Banyak yang berkata, mencari pekerjaan itu susah. Bagaimana bisa disebut susah jika kita sendiri sudah memiliki berbagai kemampuan yang kita dapat dalam dunia pendidikan? Misalnya, berorganisasi, bersosialisasi, dan sebagainya.
Tentunya, yang menjadi masalah adalah memilih pekerjaan pertama untuk para fresh graduate. Sebenarnya penting tidak sih memilih pekerjaan pertama dengan matang? Hal ini yang menjadi topik utama dalam peluncuran LinkedIn Dream Jobs di EV Hive D’Lab, 21 Maret 2018 lalu.
Para pembicara memberikan tip dan trik bagaimana memilih pekerjaan pertama. Apalagi di Indonesia di mana teknologi sedang gencar-gencarnya. LinkedIn Dream Jobs dipercaya dapat membantu anak-anak mudah mencari pekerjaan pertama sesuai keinginan mereka.
Pekerjaan pertama adalah yang utama?
Seringkali kita merasa pekerjaan pertama hanya sebuah batu loncatan. Sehingga kita memutuskan untuk memilih pekerjaan apapun asalkan ada materi atau bisa dimasukkan ke dalam resume kita. Tetapi bisa jadi pekerjaan pertama adalah karier pertama kita.
Berdasarkan survei LinkedIn, lebih dari 65% orang Indonesia (di atas 18 tahun) merasa kesuksesan membutuhkan kolaborasi dengan komunitas untuk saling membantu. Selain itu, 80% mengaitkan kesuksesan dengan pilihan karier yang mereka buat, sedangkan 68% menyatakan orang-orang atau komunitas yang menjadi pendukung mereka menemukan kesuksesan.
Menurut Olivier Legrand, Managing Director LinkedIn Asia Pacific, pekerjaan pertama itu ibarat mentor pertama. Pekerjaan pertama itu akan menghubungkan seseorang kepada pengalaman belajar awal. Dengan pekerjaan pertama tersebut, nantinya seseorang akan lebih related mencari pekerjaan sejenis dan sukses dalam karier yang diinginkan.
Kesulitan mencari pekerjaan
Sementara itu, menurut Ongki Kurniawan,Managing Director GrabPay Indonesia, ada banyak kesulitan yang dihadapi lulusan muda terkait mencari pekerjaan di Indonesia. Di antaranya ada language, attitude serta skills dalam menguasai berbagai hal.
"Banyak sekali muda-mudi yang tidak bisa berbahasa Inggris. Padahal berbahasa Inggris itu memiliki banyak manfaat. Lagipula tidak harus bahasa Inggris, bahasa lain juga bisa. Tetapi memang berbahasa Inggris yang bahasa universal saja seringkali masih banyak yang belum mahir," ucap Ongki dalam acara tersebut.
Selain bahasa, ada poin penting lainnya yakni sikap dan kemampuan. Sikap yang dimaksud adalah attitude yang dimiliki seorang lulusan. Kebanyakan dari mereka hanya ingin memiliki sesuatu yang instan dalam mencari pekerjaan dibandingkan harus menjalani proses terlebih dahulu.
Ongki yang memiliki pekerjaan pertama sebagai banker juga menjelaskan skill adalah elemen yang penting dalam memilih pekerjaan. Dirinya mengaku itu semua berasal dari passion yang ia inginkan. Memiliki passion sangat penting, karena nantinya menjalankan pekerjaan juga menjadi lebih berguna dan dengan hati. “Before you go wide, go deep,” ujar Legrand menyetujui apa yang dibicarakan Ongki.
Yang harus dilakukan sebagai fresh graduate
Sebagai lulusan di umur yang muda, pastinya ekspetasi untuk menjadi lebih baik akan selalu ada. Tetapi selain lulus dengan baik, ternyata ada cara-cara lain untuk mendapatkan pekerjaan lebih baik.
Menjadi inovatif dan memiliki mindset yang baik sudah tentu harus dimiliki oleh para fresh graduate. Selain itu, memiliki rasa ingin tahu dan hati juga ternyata perlu. Ini dipercaya dapat membangun passion dalam pekerjaan yang dilakukan nantinya. Terakhir, menjadi fleksibel dan mudah beradaptasi adalah poin plus. “Yang terpenting adalah mastering. Mastering is important!” kata Ongki kembali.
—Rappler.com