Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi jurnalis (IDN Times/Lia Hutasoit)

Intinya sih...

  • Penulis kolom detik.com diintimidasi setelah menulis artikel kritis terhadap pejabat sipil
  • YF mengalami intimidasi fisik dua kali dalam sehari tanpa memiliki musuh atau konflik pribadi
  • Pemimpin redaksi detik.com menyatakan penurunan artikel atas dasar keselamatan penulis, tanpa rekomendasi dari dewan pers

Jakarta, IDN Times - Seorang penulis kolom di situs berita detik.com berinisial YF diduga mendapat intimidasi usai menulis artikel dengan judul "Jenderal di Jabatan Sipil: Di Mana Merit ASN?". Artikel ini tayang pada Kamis pagi, 22 Mei 2025, sebelum dihapus karena alasan keselamatan penulis.

"Redaksi menghapus tulisan opini ini atas permintaan penulis, bukan atas rekomendasi Dewan Pers. Kami memohon maaf atas keteledoran ini. Sedangkan mengenai alasan keselamatan, itu berdasarkan penuturan penulis opini sendiri," tulis artikel itu dikutip, Sabtu (24/5/2025).

1. YF diduga mendapat intimidasi dua kali dalam sehari

Ilustrasi kekerasan pada anak (IDN Times/Sukma Shakti)

Dari informasi yang diterima IDN Times, YF mengalami intimidasi dua kali dalam sehari. Pertama, YF diserempet dua orang tak dikenal usai mengantar anaknya ke sekolah. Beberapa jam kemudian, YF ditendang saat tengah naik motor oleh dua orang yang naik motor menggunakan helm full face.

YF mengatakan dirinya tak memiliki musuh atau konflik pribadi. Ia merasa ketakutan setelah seorang temannya mengingatkan tentang latar belakang sosok yang dia kritik dalam tulisannya.

2. Pernyataan website detik.com

Ilustrasi Pers (IDN Times/Mardya Shakti)

IDN Times telah menghubungi pemimpin redaksi detik.com Alfito Deannova Ginting. Alfito menjelaskan pihak Detik.com hanya melakukan penurunan artikel atas dasar keselamatan yang dituturkan YF dan tidak ada rekomendasi dari dewan pers.

"Pernyataan kami hanya di-disclaimer itu saja," ujarnya kepada IDN Times, Sabtu.

3. LBH Pers: YF mendapat ancaman beberapa jam usai tulisannya dipublikasikan

ilustrasi menulis (pexels.com/lil artsy)

Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, Mustafa Layong, mengecam dugaan intimidasi yang dialami oleh penulis opini di Detik.com berinisial YF. Menurutnya ini terjadi hanya beberapa jam setelah opini tersebut dipublikasikan.

"Iya benar. Berdasarkan kronologi yang disampaikan korban, kejadian terjadi beberapa jam pasca tulisan opini dipublikasikan, sekitar pukul 09.00 dan 12.00 WIB. Kejadian dua kali," ujar Mustafa saat dikonfirmasi IDNTimes, Sabtu (24/5/2025).

Mustafa menegaskan keselamatan korban harus menjadi prioritas semua pihak. LBH Pers telah menerima laporan dari YF sejak Kamis (23/5/2025), ketika korban meminta bantuan melalui Dewan Pers.

“Kami sedang melakukan komunikasi melalui KKJ untuk memberikan dukungan. Kedua, kami kecam tindakan-tindakan teror yang mengancam kebebasan orang termasuk melalui opini di media," katanya ujar Mustafa.

Editorial Team