Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi imunisasi polio (dok. Kemenkes)
ilustrasi imunisasi polio (dok. Kemenkes)

Intinya sih...

  • Langkah cepat yang diambil jajaran Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk mencegah penyakit campak salah satunya melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).

  • Upaya ini harus terus dilakukan mengingat campak merupakan salah satu penyakit menular dengan tingkat penyebaran yang sangat cepat.

  • Kunci utama pencegahan adalah imunisasi. Ia menjelaskan, imunisasi campak pertama diberikan pada usia 9 bulan, kemudian diulang pada usia 18 bulan, dan dosis ketiga diber

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan, situasi kasus campak di Jakarta mengalami peningkatan akhir-akhir ini. Tercatat, 218 kasus campak dan 63 kasus rubela yang sudah terkonfirmasi sejak Januari hingga September 2025.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menyampaikan, sampai saat ini tidak ada laporan kematian. Meski demikian, dia meminta pentingnya pencegahan penyakit campak sejak dari rumah agar tidak meluas.

"Kalau ada kasus campak tidak boleh dibiarkan, kita harus melakukan suatu respons. Jadi kita hitung ada sekian anak yang harus dilakukan imunisasi agar kasusnya tidak meluas,” ujar Ani dikutip dari website Pemprov DKI, Jumat (12/9/2025).

1. Sasaran imunisasi 9 ribu anak

ilustrasi imunisasi polio (dok. Kemenkes)

Dia mengungkapkan, langkah cepat yang diambil jajaran Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk mencegah penyakit campak salah satunya melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).

"Pelaksanaan ORI kali ini difokuskan di wilayah dengan peningkatan kasus campak tertinggi, yakni Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng. Sasaran imunisasi mencakup sekitar 9.000 anak, dengan cakupan yang sudah mencapai 77,22 persen," ujarnya.

2. Virus campak cepat menular

Ilustrasi campak (freepik.com/pch.vector)

Ani menjelaskan, upaya ini harus terus dilakukan mengingat campak merupakan salah satu penyakit menular dengan tingkat penyebaran yang sangat cepat.

“Virus penyebab campak adalah morbillivirus yang menular melalui udara, percikan batuk, sekresi hidung, atau barang-barang yang terkontaminasi. Ini cukup mudah dan cepat penularannya, dan campak bisa menjadi serius kalau menyerang anak-anak kita,” jelas Ani.

3. Imunisasi cegah campak

Imunisasi lanjutan vaksin TD kepada siswa SD Darussalam saat program BIAS di Semarang (IDN Times/Dhana Kencana)

Untuk itu, kunci utama pencegahan adalah imunisasi. Ia menjelaskan, imunisasi campak pertama diberikan pada usia 9 bulan, kemudian diulang pada usia 18 bulan, dan dosis ketiga diberikan saat anak memasuki usia sekolah dasar.

“Imunisasi ini adalah salah satu tameng atau pencegahan yang sangat efektif untuk mencegah penularan penyakit campak,” ucapnya.

Editorial Team