Penyakit Ginjal Kronik Telan Biaya Rp3,1 Triliun, Ini Penyebabnya

Jakarta, IDN Times - Penderita penyakit ginjal kronis (PGK) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, persentase penyakit ginjal kronis (PGK) sebesar 3,8 persen, naik 1,8 persen dari tahun 2013.
"Akses layanan yang belum merata di seluruh Indonesia menjadi salah satu permasalahan utama dalam penanggulangan PGK. Hal ini tentu saja memerlukan perhatian dari berbagai pihak, baik pemerintah, sektor swasta, dan peran serta seluruh masyarakat," ujar Ketua Umum PB Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PB PERNEFRI) dr. Aida Lydia, PhD., Sp.PD-KGH dalam peringatan Hari Ginjal Sedunia, Kamis (14/3).
1. Penyakit ginjal kronik menelan biaya Rp3,1 triliun
Berdasarkan data Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) tahun 2017, beban negara akibat PGK tercatat 3.657.691 prosedur dialisis dengan total biaya sebesar Rp3,1 triliun.
Aida menjelaskan, saat ini diperkirakan sekitar 10 persen penduduk dunia menderita PGK. Menurut dia, prevalensi PGK cenderung lebih tinggi di negara berkembang.
"Di Asia Tenggara, prevalensi PGK sangat beragam, antara lain di Malaysia sekitar 9,1 persen, di Thailand 16,3 persen," ungkapnya.