Ilustrasi Al-Qur'an dan Buku Yasin (IDN Times/Besse Fadhilah)
Lafaz MasyaAllah juga kerap diucapkan oleh umat muslim. Seperti misal saat mendapat berkah yang tidak terduga untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT.
Meski hanya terdiri dari dua kata, namun lafaz masyaallah mengandung arti yang tidak bisa disepelekan. Sebagaimana disebutkan pada surat Al Kahf ayat 39 yang berbunyi:
وَلَوْلَآ اِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۙ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ ۚ اِنْ تَرَنِ اَنَا۠ اَقَلَّ مِنْكَ مَالًا وَّوَلَدًاۚ
Walau lā iż dakhalta jannataka qulta mā syā`allāhu lā quwwata illā billāh, in tarani ana aqalla mingka mālaw wa waladā.
Artinya: “Dan mengapa ketika kamu memasuki kebunmu tidak mengucapkan ‘Masya Allah, la quwwata illa billah’ (sungguh, atas kehendak Allah, ini semua dapat terwujud), tidak ada kekuatan selain dengan (pertolongan) Allah, sekalipun kamu menganggap harta dan keturunan ini lebih sedikit.”
Mengutip kitab Tafsir Al Quranul Karim untuk surat Al Kahfi, arti masyaallah yang pertama adalah “inilah yang dikehendaki oleh Allah” di mana merujuk pada lafaz utuhnya yaitu hadzaa maa syaa Allah. Lalu, arti yang kedua adalah “apa yang dikehendaki oleh Allah, maka terjadilah”, berasal dari lafaz utuhnya yaitu maa syaa Allahu kaana.
Kedua arti tersebut menunjukkan bahwa segala sesuatu yang terjadi dan dialami oleh umat Muslim merupakan atas keinginan Allah SWT. Maka dari itu, ketika menjumpai hal-hal yang menakjubkan lalu mengucapkan masyaallah, artinya kita sadar akan kekuasaan Allah SWT dan tengah memuji keagungan-Nya