Uu menyebut, santri salafiyah "yatim piatu" karena kesulitan mengakses dana ke Dinas Pendidikan. Hal tersebut karena kategori pendidikannya bukan siswa SD, SMP, SMA. Begitupun ketika mencoba akses ke Kementerian Agama, pesantren salafiyah juga kesulitan karena bukan tsanawiah atau aliah.
"Kenapa santri salafiyah perlu dibantu karena mereka ‘yatim piatu’ dalam pembiayaan. Ke Dinas Pendidikan tidak masuk karena bukan siswa SD, SMP, SMU. Ke Kemenag juga tidak masuk karena bukan murid tsanawiah, aliah. Artinya dia tidak dapat BOS dari dua lembaga negara tersebut," tutur Uu ketika ditemui usai Safari Ramadan di Masjid Agung Sumber, Kabupaten Cirebon, Jumat (24/5/19).