Perempuan di Jalan: Minoritas di Tengah Tuntutan Pengesahan RUU PKS

Surabaya, IDN Times - Saya memandangi satu celana jeans pendek yang berada di gantungan. “Ini misi bunuh diri bukan, ya?” batin saya, melebih-lebihkan. Tetapi kegalauan saya pada Rabu malam (25/9) itu tidak mengada-ada.
Beberapa jam sebelum itu, saya sudah memutuskan untuk meliput demonstrasi di depan gedung DPRD Provinsi Jawa Timur dengan memakai celana pendek, Kamis (26/9), keesokan harinya. Saya juga sudah terlanjur pitching ide ini juga kepada editor dan disetujui.
Alasan saya adalah untuk menguji seberapa inklusif demonstrasi yang salah satu agendanya adalah menuntut pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Penghapusan Kekerasan Seksual.
“Tetapi apa ini tidak berlebihan?” tanya saya kepada diri sendiri. Ah! Nasi sudah menjadi bubur. Lagi pula, saya sudah kehilangan ide lain.
1. Catcalling sudah pasti terjadi, begitu juga tatapan menyelidik
Saya tiba di kawasan Tugu Pahlawan sekitar pukul 10.30 WIB. Rombongan mahasiswa yang memakai jas almamater tampak melakukan pemanasan. Mereka menyerukan beberapa yel-yel yang dikomandoi oleh seorang orator dari atas mobil bak terbuka.
Polisi-polisi yang mengatur lalu lintas melihat saya dengan pandangan heran. Rasa tidak nyaman mulai muncul. Saya pasang perisai andalan di situasi itu: pura-pura cuek dan percaya diri.
Saya menapaki trotoar untuk mengikuti rombongan tersebut. “Mbak, gak kepanasan? Sini loh ngiyup (berteduh),” kata suara laki-laki dari pinggir jalan. Memang panas. Saya cek siang itu suhu mencapai 33 Derajat Celsius. Suhu khas Surabaya.
Sejumlah mahasiswa laki-laki mulai menyadari kehadiran seorang perempuan "gila" yang datang ke demonstrasi dengan celana pendek. Mereka tampak berbisik-bisik sembari sesekali menengok ke arah saya. Tatapan mereka saya balas dengan sorotan mata yang galak.
Padahal, di dalam hati saya merasa cemas juga. Lautan massa itu hampir semuanya berisi laki-laki. Meski, tentu saja banyak yang tidak peduli pada saya, karena mereka sibuk mengatur barisan atau menyampaikan orasi.