Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bentrokan (IDN Times/Mardya Shakti)

Jember, IDN Times - Bupati Jember Hendy Siswanto menanggapi serius persoalan konflik antar perguruan silat yang sering terjadi belakangan ini. Ia meminta agar antar perguruan silat bisa rukun, saling menjaga kondusifitas. Bila tidak, ia meminta agar meninggalkan Jember dan cari negara lain.

1. Cari negara lain saja

Ilustrasi tuduhan (IDN Times/Mardya Shakti)

Dalam lima bulan terakhir, selama 2021 Polres Jember mencatat ada 10 kasus bentrokan antar perguruan silat. Dari 10 kasus, 4 kasus sudah masuk di pengadilan, 6 kasus di antaranya masih diproses pihak kepolisian.

"Intinya perguruan silat di Jember harus kondusif tidak boleh ada tarung di jalan liar seenaknya sendiri, ini bukan negara apa ini, bukan zaman purbakala. Kami harus tegas di situ siapapun perguruan silatnya, kalau cari perkara di jalan sudah, bukan di sini tempatnya, cari negara lain saja, jangan di Jember, terus terang saya serius di sini," ujar Hendy, Sabtu (29/5/2021).

2. Negara ingin tenang

Keberagaman (IDN Times/Mardya Shakti)

Hendy berharap di masa kondisi ekonomi yang sedang sulit dan negara berupaya menuntaskan pandemik COVID-19, jangan diwarnai dengan berbagai persoalan yang meresahkan.

"Ini negara ini ingin tenang, cari makan saja susah, dan ekonomi kita sedang jatuh kok main macam macam terus terang saya minta teman teman semua, kasih tahu siapapun itu, tidak backup siapapun, kita harus kondusif di Jember, tolong, kita sedang serius menangani COVID-19, kok malah main main, tidak mau seperti itu," jelasnya.

3. Jangan di tanah orang

-

Sebelumnya, Pemkab Jember bersama DPRD, Polres Jember, bersama PCNU Jember, Perguruan Silat Pagarnusa, Ikatan Pencak Silat Indonesia melakukan dialog bersama untuk mencegah agar tidak lagi muncul fanatisme dan permusuhan antar perguruan silat. Salah satunya mewacanakan rencana penertiban tugu simbol perguruan silat dan hanya membolehkan dibangun di pedepokan masing-masing.

"Kita akan tegakkan aturan yang ada, anda boleh bangun apa kalau itu di tanah sendiri, sesuai proses dan regulasi yang ada, ikuti regulasi, siapapun itu. Jangan di tanah orang," katanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team