Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan dirinya telah mengevaluasi sistem peringatan dini datangnya banjir di ibu kota. Ia ingin ada pembaruan dalam penyampaian peringatan dini pada masyarakat.
Peringatan Dini Banjir, Anies Minta Kelurahan Keliling Bawa TOA

1. Anies usulkan penggunaan pelantang suara
Anies menginginkan masyarakat Jakarta terlibat langsung dalam peringatan bencana banjir. Caranya dengan memberitahu melalui pelantang suara.
"Jadi kelurahan bukan ke RW, RT tapi langsung ke masyarakat berkeliling dengan membawa TOA," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (8/1).
2. Informasi peringatan banjir tak menyebar dengan rata
Ketika banjir terjadi pada awal tahun ini, Anies mengakui bahwa salah satu penyebab banjir adalah informasi peringatan yang tidak rata menyebar. Menurut Anies, informasi potensi banjir hanya tersebar melalui telepon genggam ketika warga tengah tertidur malam hari. "Akhirnya sebagian tidak mendapatkan informasi," jelasnya.
3. Penggunaan pengeras suara diklaim lebih cepat
Kebijakan baru ini diharapkan bisa membuat warga menyadari ancaman banjir. Menurut Anies penggunaan pengeras suara bisa lebih cepat karena memangkas koordinasi yang ada. "Bila ada kabar maka pemberitahuannya langsung ke warga," katanya.