Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi - Ruang pengamatan cuaca BMKG (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Ilustrasi - Ruang pengamatan cuaca BMKG (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Jakarta, IDN Times - Informasi gempa berkekuatan 8,5 magnitudo dan berpotensi tsunami yang tersebar melalui pesan pendek elektronik (SMS) Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pada Kamis, 27 Mei 2021 sekitar pukul 10.36 dikonfirmasi oleh BMKG bahwa informasi tersebut tidaklah benar.

BMKG juga menjelaskan bahwa informasi yang tersebar tersebut bukan merupakan prediksi gempa yang akan terjadi dalam waktu dekat.

"Hingga saat ini belum ada satu pun teknologi di dunia yang mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan, dimana, dan berapa besar kekuatan gempa akan terjadi," ujar Kepala Bagian Humas BMKG, Ahmad Taufan Maulana pada Kamis (27/5/2021).

1. Sempat beredar informasi gempa 8,5 magnitudo akan terjadi di beberapa wilayah

Ilustrasi dampak gempa yang melanda Bali (16/7/2019) (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Informasi gempa berkekuatan 8,5 magnitudo dan peringatan dini tsunami tertulis akan terjadi di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Timur dan Jawa Tengah pada 4 Juni 2021 pukul 10.14 WIB.

Ditambah lagi dalam informasi tersebut dijelaskan Koordinat gempa berada di 10.50 Lintang Selatan (LS) dan 114.80 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 10 kilometer.

Namun, sekali lagi BMKG menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.

2. Kesalahan sistem sedang dalam penelusuran

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

BMKG bersama Kemkominfo saat ini sedang melakukan penelusuran serta investigasi lebih dalam tekait penyebab kesalahan sistem SMS hingga tersebar informasi gempa berpotensi tsunami tersebut.

Ahmad Taufan juga mengatakan bahwa pihak BMKG telah merespon cepat dan melakukan klarifikasi mengenai kesalahan informasi dari sistem pengirim informasi melalui cara yang sama saat yaitu melalui SMS.

3. Masyarakat diimbau untuk tidak panik

Sejumlah pasien dan keluarga berkumpul di area parkir rumah sakit Siloam saat terjadi gempa di Manado, Sulawesi Utara, Jumat (15/11/2019). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Melihat kesalahan informasi bencana gempa berkekuatan besar disertai peringatan dini tsunami tentu membuat masyarakat panik. Namun, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang, karena hasil monitoring BMKG saat ini tidak terjadi gempa 8,5 magnitudo di wilayah Indonesia dan tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami.

Oleh karena itu, BMKG meminta masyarakat agar tetap mengupdate informasi melalui saluran resmi BMKG seperti website, media sosial infobmkg, call center 196, maupun kantor BMKG terdekat.

Editorial Team