Jakarta, IDN Times - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menilai pemilihan umum (pemilu) yang digelar secara proporsional tertutup tidak akan menjamin bakal bebas praktik politik uang.
Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati memaparkan, ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi praktik politik uang pada pemilu, misalnya faktor partai politik, budaya koruptif, pendidikan politik di masyarakat dan penegakan hukum.
Mengganti sistem mungkin belum tentu akan menyelesaikan persoalan politik uang, bisa jadi hanya lokusnya saja yang berpindah. Ia menyadari bahwa sistem pemilu yang diterapkan saat ini tentu akan ada kelemahannya. Karena itu, perlu ada evaluasi secara total untuk menghindari praktik politik uang.
Pernyataan ini sekaligus menjawab sikap Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon, yang menilai bahwa Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) 2024 diwarnai dengan praktik politik uang yang sangat masif baik di tingkat daerah maupun pusat.
"Mengganti sistem mungkin belum tentu akan menyelesaikan persoalan politik uang, bisa jadi hanya lokusnya saja yang berpindah," kata Khoirunnisa saat dihubungi, Minggu (18/3/2024).