Jakarta, IDN Times - Peneliti Hukum Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Fadli Ramadhanil, menyebut kabar bohong soal 70 juta surat suara yang sudah dicoblos di dalam tujuh kontainer dapat mengancam Demokrasi Indonesia. Apalagi, kabar tersebut ikut disebar oleh salah satu kader partai politik.
"Pernyataan tersebut tentu tidak main-main. Taruhannya adalah kepercayaan publik terhadap proses pemilu, dan integritas penyelenggara pemilu, serta kepercayaan semua orang pada hasil pemilu itu sendiri," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima oleh IDN Times, Kamis (3/1).
Lalu, apa masukan dari Perludem agar kepercayaan publik tidak luntur terhadap Pemilu 2019 pasca kabar bohong itu menyebar luas?