Sementara itu, untuk angkutan penyeberangan, Ditjen Hubdat menyiapkan Contingency Plan sebagai berikut.
- Penyediaan tugboat guna antisipasi cuaca buruk dan lain-lain;
- Manajemen operasional lalu lintas terkait pelayanan dan e-ticketing serta pengendalian kecelakaan lalu lintas;
- Menetapkan satu komando pada setiap sektor operasional untuk menghindari perbedaan pandangan dan penetapan pengambilan keputusan;
- Penyediaan sarana kapal penyeberangan untuk ekstra trip jika terjadi penumpukan penumpang dan kendaraan di pelabuhan penyeberangan;
- Imbauan kepada pengguna jasa penyeberangan untuk penyeberangan di siang hari, mengingat kepadatan cenderung terjadi di malam hari.
Dari sisi infrastruktur, jalan tol Trans Sumatra saat ini sudah terhubung dari Lampung sampai dengan Palembang.
“Dari Kayu Agung sampai Palembang jalan tolnya masih fungsional. Ini jadi perhatian khusus Bapak Menteri Perhubungan untuk melihat langsung kesiapan bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina, juga rest area dari Lampung sampai Palembang. Infrastruktur ini akan memberikan stimulus masyarakat untuk melakukan perjalanan ke Jawa dan sebaliknya. Potensi peningkatan penyeberangan di Merak-Bakauheni akan cukup banyak, sementara kita punya dermaga hanya 6, karena dermaga 4 sedang dalam perbaikan,” ujar Dirjen Budi.