Direktur utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII DPR RI, 17/11/2025 (dok. Pertamina)
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menyampaikan dalam RDP Komisi XII DPR RI bahwa strategi Pertamina sejalan dengan Asta Cita Pemerintah, dengan prioritas pada penguatan ketahanan dan swasembada energi.
Sepanjang 2025, Pertamina diproyeksikan membukukan pendapatan sebesar USD 68,7 miliar atau Rp1.127 triliun, dengan laba bersih mencapai USD 3,3 miliar atau Rp54 triliun. Kontribusi kepada negara juga signifikan, yakni Rp262 triliun dari pajak, PNBP, dan dividen hingga September 2025.
Dari sisi operasional, hingga 31 Oktober 2025, produksi migas Pertamina tetap terjaga di atas 1 juta MBOEPD dengan yield valuable kilang melampaui 83 persen. Volume penjualan telah menembus 100 juta KL dan niaga gas stabil di atas 300 juta MMBTU. Armada logistik energi Pertamina yang terdiri dari 470 kapal terus mendukung distribusi nasional, sementara volume kargo Pertamina International Shipping (PIS) tumbuh 8 persen.
Pertamina juga memperkuat bauran energi rendah karbon melalui pembangkit energi baru terbarukan yang menghasilkan total kapasitas 1,1 GW dari panas bumi, surya, gas, angin hingga biogas, serta memproyeksikan produksi listrik mencapai 8,4 GWh.
“Capaian ini menunjukkan bahwa improvement bukan jargon, tetapi komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi dan memberi nilai terbaik bagi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Simon dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII DPR RI, pada Senin (17/11).