Jakarta, IDN Times - PT Pertamina (Persero) berhasil melewati tantangan semester 1 tahun 2021 dengan membukukan laba sebesar USD183 juta atau setara dengan Rp2,6 triliun. Dibandingkan periode yang sama tahun 2020 dengan perusahaan sempat mengalami kerugian sebesar USD768 juta, maka Pertamina berhasil meningkatkan laba sebesar USD951 juta atau setara dengan Rp13,6 triliun.
Kinerja positif pada paruh pertama tahun 2021 ini didorong dari pertumbuhan di sisi penjualan yang mencapai USD25 miliar dan EBITDA USD3,3 miliar dengan keduanya naik lebih dari 22 persen dibandingkan tahun lalu.
Pjs Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman, menjelaskan dampak pandemik yang berkepanjangan masih sangat dirasakan Pertamina sepanjang tahun 2021. Fluktuasi harga minyak mentah sangat berpengaruh pada kinerja Pertamina. Indonesia Crude Price (ICP) meningkat hampir 2 kali lipat dari USD36,5 per Juni 2020 dibandingkan USD70,06 per Juni 2021.