Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. (IDN Times/Amir Faisol)
Saat itu, Airlangga Hartarto mengatakan, bukan kali pertama Golkar merekomendasikan Khofifah maju Pilgub Jatim. Pada periode sebelumnya, Golkar tak cuma mengusung Khofifah, tapi juga mengawal pemerintahan Khofifah.
"Kami memberikan surat penugasan untuk Khofifah, untuk menjadi bacalon Gubernur Jatim, dari partai Golkar. Ini bukan yang pertama karena yang lalu Bu Khofifah juga didorong partai Golkar dan dikawal partai Golkar," ujar Airlangga.
Ia pun menargetkan dengan rekomendasi yang kedua tersebut, mampu mendongkrak suara Golkar di Jawa Timur. Jumlah suara yang ditarget untuk DPR RI meningkat dari 11 kursi menjadi 17 kursi.
"Kita ditargetkan suaranya untuk meningkat, apalagi kita ada pak de Karwo, tentu akan semakin solid," kata Airlangga.
Soal pendamping, Airlangga menyebut, Golkar masih fokus pada kontestasi Pileg dan Pilpres 2024. Setelah kontestasi tersebut selesai, barulah dia fokus pada Pilgub.
"Konsentrasi Pileg dulu dan Pilpres, setelah itu kita evaluasi," tuturnya, saat itu.
Ditanya mengenai nama Ketua DPD Golkar Jatim, Sarmuji yang didorong menjadi pendamping Khofifah, Airlangga mengatakan bukan hanya Sarmuji yang didorong. Pendamping Khofifah akan diputuskan setelah Pilpres dan Pileg selesai.
"Banyak yang didorong, nanti sesudah Pileg kita putuskan," pungkasnya.
Diketahui, tiga partai yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra dan Partai Demokrat juga telah memberikan rekomendasi kepada Khofifah untuk maju pada kontestasi Pilkada Jatim periode kedua.