Susi menerangkan, setiap tahun pihak panitia nasional selalu berdiskusi dengan pihak panitia IMF-World Bank. Dan di dalam diskusi tersebut, tak jarang terjadi perubahan-perubahan teknis, terkait dengan teknologi, konsep keamanan, dan lainnya. Akhirnya, setelah terjadi banyak perubahan, pihak panitia nasional menyepakati beberapa kontrak untuk tahun 2017 dan 2018.
Ia pu kemudian menjelaskan, pemerintah telah mengalokasikan dana anggaran sekitar Rp 855,5 miliar. Anggaran tersebut adalah jumlah pagu atau batas tertinggi anggaran, yang dianggarkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dari 2017 dan 2018.
"Akhirnya di 2017, kita sudah sepakati di beberapa kontrak untuk 2017 dan 2018. Untuk 2017, kontrak sebesar Rp 10,4 miliar. Dari pagunya Rp 45,4 miliar, realisasinya Rp 10,4 miliar," terang Susi.
"2018, pagunya Rp 810 miliar, kontraknya Rp 556 miliar. Jadi kalau kita total 2017, 2018, pagunya Rp 855,5 miliar. Sementara kontrak dan realisasi itu kira-kira Rp 566,9 miliar. Apakah angkanya masih terus seperti ini? Kita masih diskusi terus nih," lanjutnya.