(Febri Diansyah mengakhiri masa kerjanya menjadi jubir KPK) ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat
Febri mengatakan, harapan masyarakat sebenarnya bisa dibaca di media massa, media sosial, mau pun pendapat tokoh bangsa. Hal itu bisa menjadi cermin untuk KPK berkaca atas kinerjanya selama ini.
"Sekarang misalnya, banyak yang bertanya tentang Harun Masiku, bertanya tentang penuntasan kasus pasca-OTT KPU misalnya. Tentu itu jadi kewajiban kita di KPK untuk bisa menyelesaikan itu. Nah, itu yang perlu dijawab dengan betul-betul menunjukkan kerja yang substantif," katanya.
Febri melanjutkan, KPK adalah milik publik. Dia menilai, bekerja di KPK tidak sekadar apa yang kita pikir benar dari dalam, melainkan juga mendengar apa keinginan dari masyarakat.
"Bahwa orang-orang di dalam KPK harus punya visi ya, tapi mendengarkan publik itu jauh lebih penting agar KPK betul-betul dirasakan manfaatnya oleh rakyat Indonesia. Bukan claim saja, bukan seremonial saja, buka gimmick saja misalnya. Kerja substantif, lah, yang dibutuhkan," ucap Febri.