Pemanfaatan adanya pompa air memang dilakukan secara bergantian oleh anggota kelompok tani terutama pada musim kemarau.
“Sejak adanya pompa air ini, petani merasa sangat terbantu apalagi di saat kondisi kering seperti sekarang ini. Karena lahan yang dikerjakan untuk menanam padi adalah lahan tadah hujan, sehingga sangat bergantung dengan intensitas curah hujan,” ungkap Darma.
Salah satu petani bernama M. Syahri memanfaatkan pompa air tersebut.
“Sejak adanya bantuan pompa dirinya merasa terbantu. Meskipun lahan sedang kering masih bisa menanam padi dengan cara menyedot air di sungai dan embung untuk mengairi lahan. Penggunaan pompa air masih bergantian dengan anggota lainnya karena jumlah pompa yang terbatas dan lahan yang kami garap cukup luas yaitu sekitar 35 Ha,” ujarnya.
Luas lahan baku Kecamatan Jawai adalah 5678 Ha. Sampai bulan April lalu, petani sudah mulai melakukan tanam seluas 4375 Ha dan diperkirakan akan bertambah luasannya di bulan Mei ini.
Menanggapi capaian ini, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas, M. Yayan Kurniawan, mengatakan sangat bersyukur karena bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada petani betul-betul dimanfaatkan di saat yang tepat.
“Ini sinergi yang baik antara pemerintah dan petani terkait penggunaan bantuan untuk menjaga ketahanan pangan kita. Secara bersama-sama kami akan mengawal dan memastikan bahwa apa yang menjadi arahan Menteri Pertanian bisa dilaksanakan dengan baik di Kabupaten Sambas,” tutur Yayan.