Jakarta, IDN Times - Pertemuan petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat akhirnya rampung pada Jumat (3/2/2023) sekitar pukul 17.15 WIB. Dalam pertemuan selama 2 jam itu, baik PKS maupun NasDem mengaku tak membahas isu bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
"Kami tadi sama sekali tidak membicarakan mengenai isu cawapres. Jadi, saya tidak bisa menyampaikan apapun," ungkap Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Sohibul Iman ketika memberikan keterangan pers di NasDem Tower, Jakarta Pusat.
Penegasan serupa juga disampaikan oleh Ketua DPP NasDem, Willy Aditya. "Tidak ada bicara cawapres sama sekali," kata Willy.
Di sisi lain, tiga partai politik pendukung Anies telah sepakat untuk menyerahkan nama bakal cawapres kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Ketua DPP NasDem lainnya, Sugeng Suparwoto mengatakan sejauh ini sudah ada tujuh nama yang dijaring dan terbuka untuk dipasangkan dengan Anies.
"Nanti, kan akan berjalan mekanisme (pemilihan bakal cawapres). Misalnya nanti ada sekian orang yang didiskusikan, tetapi tetap saja hak prerogatif ada di Pak Anies," ujar Sugeng menjawab pertanyaan IDN Times.
Ia juga membenarkan bahwa Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak lagi ngotot harus menempati posisi bakal cawapres dan mendampingi Anies di pemilu 2024. Partai Demokrat pun, kata Sugeng tidak menyodorkan atau ngotot mengharuskan AHY jadi bakal cawapres.
"So far tidak. Mereka tidak ngotot. Selama ini kan baru ketemu dua kali, kemarin tim kecil ketemu di kantor Partai Demokrat dan hari ini juga, tapi kami tidak bicara soal bakal cawapres," tutur dia lagi.
Lalu, apakah NasDem mendukung Anies untuk dipasangkan dengan Khofifah Indar Parawansa?