Depok, IDN Times - Rapid test atau tes cepat COVID-19 tengah berlangsung di Kota Depok. Pelaksanaan berpusat di dua tempat, yaitu di RSUD yang berada di bilangan Sawangan, dan puskemas yang tersebar di 11 kecamatan.
Pada Jumat (27/3), ratusan warga yang termasuk Orang Dalam Pemantauan (ODP, dan Pasien Dalam Pemantauan (PDP) yang jalani isolasi mandiri mengikuti rapid test di puskesmas.
Namun, jalannya tes cepat tak dibarengi dengan protokol penanganan yang berlaku. Sebab, jumlah alat pelindung diri (APD) yang tersedia tak sebanding dengan tenaga medis yang bertugas. Hal ini membuat posisi mereka dalam posisi rentan tertular.
Lalu, apa penyebab stok APD di Depok begitu terbatas? Padahal, sudah banyak kasus di Indonesia yang mengabarkan tenaga medis gugur saat bertugas, lantaran mereka tak dibekali APD yang memadai.