ilustrasi regulator gas (freepik.com/freepik)
Aminuddin mengatakan, dengan pasar masih cukup luas, kesadaran lingkungan para pelaku industri juga sudah semakin baik. "Sementara LNG memiliki keunggulan, di antaranya emisi karbon yang dihasilkan lebih rendah hingga 85 persen, menghasilkan panas yang lebih tinggi, lebih bersih, dapat disimpan dalam tekanan rendah dan memiliki jarak tempuh lebih panjang sehingga sangat berpotensi menjadi alternatif energi untuk menggerakkan industri di masa transisi energi ini," kata Aminuddin.
PTGN telah menggeluti bisnis LNG sejak tahun 2017 dengan total volume penyaluran mencapai 9.674.200 British Thermal Unit (BTU) dan melayani berbagai konsumen, di antaranya industri pupuk, hotel resto dan kafe, industri fabrikasi, pengolahan limbah, pengolahan hasil tambang, rumah sakit, juga penyediaan LNG sebagai bahan bakar dual diesel fuel (DDF) engine perusahaan migas. PTGN juga mengelola lebih dari 23 portofolio LNG yang tersebar di Jawa, Bali, Sulawesi, Sumatra, dan Kalimantan. (WEB)