Timika, IDN Times – TPNPB-OPM Kodap III Ndugama-Derakma pimpinan Egianus Kogoya menuntut Indonesia untuk segera membuka negosiasi dan memberikan hak kedaulatan kemerdekaan sepenuhnya kepada Bangsa Papua Barat.
Bilamana dalam waktu dua bulan tuntutan itu tidak dipenuhi, mereka mengancam bahwa sandera pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehterns, akan ditembak mati.
Hal itu ditegaskan lewat video yang dirilis dan diteruskan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, Jumat (26/5/2023) malam.
Di dalam video yang berdurasi 1 menit 11 detik itu, tampak Egianus Kogoya bersama puluhan anggotanya berada di antara Kapten Philip Mark Mehterns yang sedang memegang bendera bintang kejora.
Di video itu, Kapten Philip menyatakan bahwa Indonesia diberikan waktu dua bulan untuk berunding dan berbicara dengan TPNPB-OPM serta negara-negara Internasional agar memerdekakan Papua Barat.
"Papua kasih dua bulan lagi untuk semua negara yang lain, untuk bicara dengan Indonesia untuk Papua merdeka. Kalau sudah dua bulan dan mereka tidak bicara dengan Papua, mereka akan tembak saya," kata Phillip.
Pernyataan itu kemudian dilanjutkan oleh Egianus Kogoya yang meminta Indonesia mengakui kemerdekaan Papua Barat.
"Itu pilot sudah mengaku diri bahwa dari negara (nya) terus dari negara Indonesia harus hanya mengaku saja. Jadi, dari negara (nya) harus todong Indonesia untuk mengaku karena Pak Pilot sudah bicara," tuturnya.
"Kami kasih waktu dua bulan itu untuk pilot hidup. Kalau dua bulan dari negara (nya) tidak todong ke Indonesia, terus Indonesia kalau tidak mengaku berarti kami akan tembak pilot," tegas dia.