Uji coba digitalisasi bansos di Kabupaten Banyuwangi. Pendaftaran telah dimulai, di dua desa/kelurahan, yakni Desa Kemiren, Kecamatan Glagah dan Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi, Kamis (18/9/2025). (Dok. Pemkab Banyuwangi)
Ketua Badan Musyawarah Keagamaan (Bamag), Pendeta Anang, juga menyambut baik program pemerintah pusat digitalisasi yang dijalankan di Banyuwangi ini. Dengan pendaftaran bansos secara digital, dia berharap bisa segera membenahi persoalan yang masih menjadi kekurangan penyaluran bansos secara konvensional.
“Kami sangat mengapresiasi karena dengan digitalisasi ini akan menghindari penyimpangan dan kesalahan pendataan. Semoga bisa segera membenahi sehingga penyalurannya tidak meleset,” ungkap Pendeta Anang. Begitu juga dengan Ibu Maryati (60 thn), warga Desa Kemiren.
“Saya ini kan buruh tani, anak saya juga buruh tani tapi tidak pernah dapat bantuan. Tidak tahu kenapa. Semoga dengan langsung didaftarkan ke pemerintah, saya bisa dapat bansos,” harap Maryati yang datang ke Balai Desa Kemiren untuk difasilitasi pendaftaran oleh agen perlinsos setempat.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani turut hadir dalam uji coba di dua lokasi tersebut.
“Alhamdulillah semua berjalan lancar. Warga terlihat antusias mencoba, ada yang mendaftar mandiri juga ada yang dibantu oleh agen perlinsos. Kita semua berharap cara baru ini akan lebih tepat sasaran, semua warga bisa daftar sehingga tidak ada warga yang tertinggal untuk bisa didaftarkan,” kata Ipuk.
Hadir dalam uji coba awal di Banyuwangi tersebut antara lain Dirjen Kependudukan dan Capil, Teguh Setyabudi; Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono; Kepala Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial Kemensos, Joko Widiarto; Direktur Aplikasi Pemerintah Digital Kementerian Komdigi Yessi Arnaz Ferari; Asisten Deputi Keterpaduan Layanan Digital PAN RB, Adi Nugroho.