Jakarta, IDN Times - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menemukan data tak wajar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Pasalnya, Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Sujono Djojohadikusumo sebut timnya menemukan 17 juta lebih DPT yang dianggap janggal.
“Kami BPN, tim IT kami, mendapatkan sejumlah masalah ada sejumlah nama kurang lebih 17 juta 500 ribu nama,” kata Hasyim di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Senin (11/3).
Lalu apa yang dimaksud BPN sebagai DPT yang tidak wajar?