Manajemen MTA sebelumnya memastikan, ledakan yang terjadi di area food court lantai empat mal itu berasal dari pipa gas.
"Ledakan pipa gas yang terjadi pada 20 Februari 2019 pukul 10.30 WIB yang berlokasi di lantai empat Mal Taman Anggrek disebabkan oleh salah satu tenant food court yang berada dalam proses pengerjaan," demikian disampaikan pihak manajemen Mall Taman Anggrek dalam keterangan tertulis.
Hal senada diungkapkan oleh Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi, yang menyebut penyebab ledakan di Mal Taman Anggrek adalah akumulasi gas dalam ruang sempit yang terkena percikan api.
"Kita datangkan tim dari Gegana maupun Lab Forensik Mabes Polri. Tim Gegana yang melaksanakan investigasi mengatakan bahwa ini adalah ledakan mekanis," kata Hengki kepada awak media, Rabu (20/2).
Hengki menegaskan ledakan mekanis adalah ledakan yang terjadi tanpa bahan peledak, yang artinya bukan bom. Ledakan mekanis terjadi saat gas berkumpul di ruang sempit dan bertemu percikan api hingga akhirnya terjadi ledakan.
Menurut Hengki pihaknya juga telah memeriksa beberapa saksi. Di antaranya saksi yang mendengar suara berdesis sebelum terjadinya ledakan.
Akibat ledakan itu, lanjut Hengki, 12 counter dan dua ruko rusak. Ledakan juga menyebabkan tujuh orang terluka dan dilarikan ke RS Royal Taruma, Jakarta Barat. Dua di antaranya sudah diperbolehkan pulang. Para korban ada pegawai dari tenant.
"Ternyata data awal kan memang (sebelumnya) enam korban ya, kita pastikan ternyata di sini ada tujuh korban, namun yang dua kembali. Saat ini yang ada di sini empat korban dan satu korban dalam perjalanan dipindahkan dari RS Sumber Waras," jelas Hengki.