PKB Usung Dua Isu untuk Memikat Gen Z di Pemilu 2024

Jakarta, IDN Times - Juru bicara milenial Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ais Shafiyah Asfar, mengatakan partainya berkomitmen tak korupsi. Dia juga menegaskan PKB tak akan menggunakan power dalam menggunakan kekuasaan.
"Kami tetap partai PKB antikorupsi, anti menggunakan power itu sebaik-baiknya untuk membantu masyarakat kecil dan itu ada laporan-laporan yang saya tidak tahu benar atau tidak, dan sekarang bisa lakukan evaluasi agar Indonesia bebas korupsi," ujar Ais dalam acara Gen Z Memilih By IDN Times di kantor IDN Media, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2023).
1. PKB bawa dua isu untuk raih suara Gen Z
Dalam kesempatan itu, Ais menyampaikan, PKB membawa dua isu untuk menyasar suara gen Z pada pemilu 2024. Dua isu tersebut dibawa ke program 'PKB Institute dan Panggung Saatnya Beraksi'.
"Jadi, dua panggung itu kami harap karena dari Gen Z dua isu paling digandrungi itu lingkungan dan hak kesetaraan, dari PKB ingin masuk dari dua isu itu untuk bisa merangkul Gen Z dan milenial," ucap dia.
Ais menerangkan, setiap pekan, PKB selalu membahas mengenai isu lingkungan dengan aktivis muda. Selain itu, pemerataan hak pekerja, hak disabilitas turut dibahas di panggung 'Saatnya Beraksi'.
"Menurut saya sekarang itu konsernya itu di dua itu tadi ya, karena kita melihat dari pasar yang dibutuhkan itu dari Gen Z itu dari isu lingkungan dan hak pekerja dan kesetaraan disabilitas," ucap dia.
2. Pemilih muda harus bisa memilah hoaks
Lebih lanjut, Ais mengatakan, pemilih muda harus bisa memiliah hoaks dan misinformasi. Hal itu dilakukan agar bisa menentukan pilihan politiknya di pemilu 2024.
"Pemilih muda harus lebih pintar memilih hoaks dan misinformasi, terus mereka juga harus berani untuk terjun langsung ke politik, tidak hanya politik praktis, share komen, video politisi juga sudah termasuk dalam terlbat dalam politik," kata dia.
3. Riset IDN Times soal Gen Z jelang Pemilu 2024
Sebelumnya, hasil riset IDN Research Institute bekerja sama dengan Populix menunjukkan, calon pemimpin menurut Gen Z Indonesia adalah mereka yang memiliki visi yang jelas untuk negara dan berintegritas, sehingga mereka tidak akan korupsi, serta memiliki pengalaman politik.
Meskipun 61 persen Gen Z mengatakan mereka memilih pemimpin politik yang memiliki agama yang sama dengan mereka, ketika agama dikaitkan dengan faktor-faktor lain.
Hal ini menunjukkan, pada akhirnya kemampuan seorang kandidat lebih signifikan dalam menggaet suara calon pemilih, dibandingkan latar belakang agama, popularitas, etnis, dan bahkan partai politiknya.
Hasil survei ini juga menunjukkan, sebanyak 41 persen Gen Z menyatakan siap menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2014, sebanyak 30 persen menyatakan netral, dan 29 persen menyatakan tidak peduli.
Riset berjudul Indonesia Gen Z Report 2022 ini dirilis berbararengan dengan agenda tahunan Indonesia Millennial & Gen-Z Summit (IMGS) by IDN Media, yang dihelat pada 29-30 September 2022.
Riset ini dilatarbelakangi kelangkaan penelitian di ranah Gen Z, yang menimbulkan mitos dan stereotipe pada generasi ini. Selain menggali pemahaman mendalam tentang Gen Z di Indonesia, riset ini juga bertujuan untuk mengetahui pandangan politik generasi ini di Tanah Air. Termasuk, pilihan mereka terhadap sosok calon pemimpin mendatang, dan minat mereka untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024.
Survei ini digelar pada 27 Januari - 7 Maret 2022 dengan melibatkan 1.000 responden di 12 kota dan daerah aglomerasi di Indonesia, dengan metode survei multistage random sampling. Sementara, margin of error survei ini kurang dari 5 persen.